Inilah Alsannya Agar Kita Memiliki Montir Tersayang

 

Di era modern ini memiliki kendaraan bermotor sudah hal yang biasa. Tidak harus kaya, si miskin pun terkadang dapat memilikinya. Karena begitu mudahnya mendapatkan kendaraan tersebut di negeri ini. Di beberapa promo bahkan dapat memilikinya tanpa dp. 


Terlepas dari alasan gengsi memiliki benda tersebut, alasan masyarakat berbondong bondong memiliki motor adalah sejalannya transportasi umum yang tidak menepi di semua ruas jalan hingga alasan untuk lebih hemat. So, everyone has a motorcycle. 


Tentu saja para pemilik sepeda motor tidak mungkin tidak pernah ke bengkel. Untuk perawatan bulanan atau wajib ke bengkel jika ingin motornya hidup lagi karena selama hidup tidak pernah dibawa ke bengkel.


Penulis sendiri pernah dicurangi oleh seorang montir tambal ban. Al kisah motor penulis bocor saat sedang melaju di jalan kebaikan. Penulis pun membawanya ke bengkel tambal ban terdekat. Penulis tidak ingin pusing, menyerahkan sepenuhnya pekerjaan tersebut kepada sang montir. Penulis lebih memilih bermain gadget daripada memberi perhatian kepada si montir atas kerjanya. 


Singkatnya, sang montir berkata ban dalam motor harus diganti. Penulis sedikit kaget, seingatnya ini bocor pertama dari semenjak ban dalam terakhir. Masa tidak bisa ditempel dulu satu atau dua lubang? Emang sebanyak apa lubangnya jika harus diganti?


Penulis lebih kaget saat melihat ban dalam motor yang ternyata telah robek. Penulis hanya dapat menggaruk kepala, hanya bisa mengiyakan montir untuk mengganti ban dalam. 


Tetapi di pikiran terus berkecamuk. Masa ban dalamnya robeknya rapi banget? Masa robek lurus begitu? Tidak ada tanda seperti meletup gitu. Terus tadi si abangnya di dekatnya kok ada gunting besar? Emang untuk membuka ban dalam butuh gunting?


Setelah dipikirkan dan didiskusikan kepada teman lewat chat. Satu kesimpulan yang didapat, penulis terkena scam saat itu. Ia dipaksa membeli produk demi keuntungan pihak bengkel. Alasan lain untuk memperkuat hal tersebut, harga ban dalam di bengkel tersebut entah kenapa overprice daripada harga ban dalam umumnya, padahal dengan brand dan ukuran yang sama. 


Belum kapok, terbaru penulis sepertinya kena scam lagi. Kali ini berkaitan dengan hal servis menservis. 


Suatu hari penulis sempat hendak menyervis motornya, bukan karena perawatan. Tapi memang ada yang aneh dan harus diperbaiki pada motor tersebut kala itu. 


Awalnya penulis begitu fokus memperhatikan setiap gerak gerik sang abang montir. Sambil bekerja sang abang pun kadang bermonolog, seolah memberi informasi kepada penulis tentang tahap yang sudah ia kerjakan. 


Si penulis pun hanya "Ohyaya" seolah si paling mengerti juga. Penulis pun sesekali melemparkan pertanyaan seputar mesin yang sedang dikerjakan. Seolah ingin membangun image kalau "saya ini ngerti motor loh pak, awas macem-macem."


Tapi tibalah waktu saat makan siang, si abang montir pun meminta izin untuk makan siang sejenak. Penulis yang juga lapar ikut izin makan siang juga. Mengingat pekerjaan motor sepertinya juga masih lama dari kata selesai.


Penulis pun mencari tempat makan tidak jauh dari bengkel. Singkat cerita, selesai makan penulis kembali dengan segera ke bengkel. Tapi eng ing eng. Motor sudah selesai dan sesuai permintaan. Body motor pun sudah terpasang rapi. 


Tentu saja kaget, karena walau tidak begitu mengerti tapi penulis tau seharusnya pengerjaannya tidak secepat ini. Karena penulis juga memang datangnya mepet banget dengan makan siang. Belum lagi mengakumulasi waktu si abangnya lagi makan. 


Tapi penulis tidak bisa komplain, karena ketika test drive kondisi motor memang sudah seperti permintaan. Bayarlah, lalu pulang. 


Dua hari kemudian, motor mati mendadak ketika lagi di jalan dan tidak bisa dinyalakan. Kok jadi makin parah!


Mungkin, montir-montir nakal seperti contoh di atas hanya segelintir oknum. Mungkin, masih banyak montir yang benar-benar jujur dan menyayangi motor kita saat motor jatuh ke tangannya. 

Tapi maaf seribu maaf, tapi terbaru banyak montir juga yang melarikan motor konsumennya saat melakukan test drive. 


Hubungan kita dengan montir tidak bisa kita anggap remeh, kecuali anda memang banyak uang untuk terjebak di skema yang diinginkan montir. Mengingat motor sudah hampir menjadi barang kebutuhan primer. Mau tidak mau kita yang tidak terlalu mengerti motor ini akan sering berhadapan dengan montir. 


Jadi, temukanlah dia. Montir jujur baik hati dan tidak mudah bilang 'harus ganti baru'. Jika sudah ditemukan pastilah sampai akhir hayat kita akan setia. 




aw

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama